Unknown

LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA DASAR
 PENENTUAN HAMBATAN LISTRIK DENGAN HUKUM OHM







 Oleh
Kelas                  :  Berta Yuda Sisilia Putri 
Kelompok          : 2.3
Jurusan              : Kimia
Tgl. Praktikum   : 26 Novenber 2013
Assisten             : Devi Septian R.A.
Koordinator       : Dewi Azzahra






LABORATORIUM FISIKA DASAR
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2013




BAB 1. PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Muatan Listrik adalah muatan yang mengatur pada rangkaian yang memiliki beda potensial . Berdasarkan percobaan seorang ilmuwan bernama George Simon Ohm, dapat dinyatakan bahwa arus pada kawat logam sebanding dengan beda potensial (V) yang diberikan ke ujung-ujungnya. Besar aliran listrik tidak hanya bergantung pada tegangan , tetapi juga bergantung pada hambatan yang diberikan kawat terhadap aliran elektron.
Praktikum ini dilakukan karena dapat memahami cara menentukan hambatan dengan hukum Ohm. Misalnya kita bisa menghitung berapa tegangan dari suatu baterai, bisa menghitung hambatan suatu baterai, dll. Cara penerapannya bisa dilakukan dengan menyusun voltmeter di dekat amperemeter. Selain itu juga dilakukan dengan cara menyusun kabel-kabel listrik ke dalam voltmeter dan amperemeter . Setelah kabel disusun baik paralel maupun seri hidupkan catu daya.

1.2  Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam praktkum kali ini adalah
1.      Bagaimana nilai hambatan yang dihasilkan oleh rangkaian seri dan paralel?
2.      Bagaimana nilai hambatan pengganti yang dihasilkan masing-masing rangkaian?
3.      Bagaimana nilai dari percobaan bisa dihasilkan panas disipasi?

1.3  Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum kali ini adalah
1.      Dapat menentukan nilai hambatan dalam rangkaian seri dan paralel
2.      Dapat menentukan nilai hambatan pengganti tiap rangkaian
3.      Dapat mengetahui menghasilkan kalor atau tidak
1.4  Manfaat
Adapun manfaat dari praktikum kali ini adalah kita bisa menyesuaikan penggunaan alat-alat listrik sesuai dengan tegangan yang tersedia / yang ada . Dalam kehidupan sehari-hari misalnya membaca hambatan pada baterai , pada alat-alat listrik, dll.,








BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Seorang fisikawan Jerman, George Simon Ohm pada tahun 1827, menyebarkan sebuah panflet yang berisi tentang hasil percobaannya mengukur arus dan tegangan serta hubungan antara keduanya. Salah satu hasil yang diperoleh adalah yang saat ini biasa disebut hukum Ohm, Hukum Ohm menyatakan bahwa pada tegangan terminal-terminal material pengantar berbanding lurus dengan arus yang melalui material  tersebut, secara matematis dapat ditulis :
V = I.R ...........................................................................................(2.1)
Dimana konstanta proporsionalitas atau kesebandingan R disebut sebagai resistansi . Satuan untuk resistansi adalah Ohm atau bisa dilambangkan dengan “Ω” (Hayt J.R,2006).
Berdasarkan persaman di atas , dapat diketahui bahwa faktor yang memengaruhi nilai hambatan listrik adalah I (kuat arus) dan V (tegangan). Selain itu, hambatan sebuah kawat dapat dipengaruhi oleh luas penampangnya , massa jenis, dan panjang kawat itu sendiri.  Pada sebarang rangkaian seri, suatu arus I akan mengalir ke semua bagian karena adanya beda potensial yang diberikan oleh V . Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa nilai arus di semua rangkaian pada suatu rangkaian seri adalah sama . Persamaan untuk hambatan rangkaian seri adalah :
            Rt = R1+R2+R3+....Rn ...............................................................(2.2)
            Sedangkan pada paralel , sepanjang semua cabang rangkian memiliki tegangan yang sama. Total arus yang mengalir akan dibagi ketika mencari rangkaian resistor menjadi I1,I2,I3, sehingga :
            Itot = I1+I2+I3+...In ...................................................................(2.3)
            Misal , pada sebuah rangkaian akan dibagi ketika mencapai rangkaian resistor menjadi 3 resistor dengan R1,R2,R3, kemudian berdasarkan hukum Ohm dapat ditulis :
            I1 =  ........................................................................................... (2.4)
            Sehingga arus yang melalui R1,R2,R3 berturut-turut adalah :
            I1 =  , I2 =  , I3 =  ............................................................. (2.5)
            Apabila disubstitusikan persamaan (2.4) maka diperoleh :
            Itot =  +  +  ........................................................................ (2.6)
             =  +  +  ........................................................................ (27)
            Karena nilai V sama untuk semua suhu, dapat di bagi dengan V kedua sisi persamaan di atas sehingga menghasilkan perumusan hambatan rangkaian :
             =  +  +  ....................................................................... (2.8)
            Dari persamaan (2.8) merupakan rumus dari mencar hambatan paralel (Linsley,2004).
            Hambatan jenis atau benda sebagian bergantung pada temperatur , umumnya hambatan logam bertambah terhadap temperatur. Hal tersebut tidaklah mengejutkan, karena pada temperatur yang tinggi , atom-atom bergerak lebih cepat dan tersusun tidak teratur sehingga dianggap lebih mengganggu aliran elektron (Giancolii, 2001).
            Jika hambatan tidak begitu besar , hambatan logam biasanya naik terhadap temperatur maka :
            Ptot = P [ 1 + α ( T2 – T1)]
Dimana P adalah hambatan jenis temperatur acuan T1 , Ptot adalah hambatan jenis suatu temperatur , T1 dan α adalah koefisien temperatur hambatan jenis.
Nilai α bernilai positif yang kemudian disebut positif temperature coeficient (PTC) biasanya pada bahan konduktor , dapat juga bernilai negatif yang disebut NTC (Negative Temperature Coeficient) biasanya pada bahan semi konduktor (Giancolli , 2001).
            Amperemeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik yang ada dalam rangkaian tertutup . Cara menggunakannya adalah dengan mempersiapkan amperemeter secara langsung ke rangkaian . Voltmeter merupakan alat ukur dasar yang digunakan untuk mengukur beda potensial / tegangan sebuah voltmeter (Young,2003).







BAB 3. METODOLOGI PERCOBAAN

3.1    Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan dalam praktikum kali ini adalah
1.      Catu Daya DC : untuk sumber tegangan pada voltmeter dan ampremeter
2.      Voltmeter DC : sebagai pengukur beda potensial
3.      Amperemeter DC : sebagai pengukur arus yang mengalir
4.      R 100 Ω / 5W,100Ω/15W : sebagai hambatan yang diukur
5.      Connector : sebagai penghubung amperemeter dan voltmeter dengan tegangan
6.      Kabel – kabel : sebagai penghubung
7.      Stopwatch : sebagai alat ukur waktu

3.2    Desain
Adapun desain gambar dalam praktikum adalah
1.     
Menduga nilai hambatan dalam rangkaian seri

 



Gambar 3.1(a) dan (b) Rangkaian Listrik Seri
(Sumber : Petunjuk Praktikum , 2013)




2.     
Menduga Nilai Hambatan dalam Rangkaian Paralel

 


Gambar 3.2 (c) dan (d) Rangkaian Listrik Paralel
(Sumber : Petunjuk Praktikum , 2013)
3.3              Langkah Kerja
Adapun langkah kerja yang dilakukan adalah
a.    Menentukan nilai hambatan dalam rangkaian seri
1.    Rangkaian disusun seperti gambar (3.1) (a).
2.    Tegangan dinaikkan dari tegangan minimum sampai dengan tegangan maksimum secara bertahap pada sumber tegangan untuk mengatur besar arus yang di luar.
3.    Besar tegangan dan arus pada voltmeter dicatat dan amperemeter setiap terjdi perubahan ,sehingga didapatkan min.5 pasang data tegangan .
4.    Percobaan diulangi dengan hambatan yang sama .
b.      Menduga Besar Panas Disipasi pada Hambatan berangkaian seri
1.    Rangkaian disusun seperti gambar (3.1) (b)
2.    Tegangan listrik pada sumber tegangan berada pada posisi maksimum
3.    Nilai tegangan (V) dan arus (I) dicatat pada voltmeter dan amperemeter setiap interval 3 menit sehingga di peroleh 5 data pengamatan .
c.       Menduga nilai hambatan dalam rangkaian paralel
1.    Rangkaian listrik disusun seperti gambar (3.2) (c)
2.    Lakukan prosedur 2 dan 3 seperti pada percobaan (c)
3.    Percobaan diulangi untuk gambar (3.2) (d)  dengan hambatan tetap , mengubah posisi voltmeter dan amperemeter.

d.        Menduga Bebas Panas Disipasi pada Hambatan Rangkaian Paralel
1.        Rangkaian disusun seperti pada gambar (3.2) (d)
2.        Prosedur dilakukan seperti pada percobaan 6

3.4                Analisis Data
Ø  Hambatan Jenis
ρ =
Ø  Menentukan arus , tegangan , dan hambatan listrik
V = I.R
Ø  Mengidentifikasikan perubahan bentuk energi
P =     atau W = I2 . R . t
Ø  Hambatan Pengganti Rangkaian Seri
Rtot = R1 + R2 + R3 + ....... Rn
Ø  Hambatan Pengganti Rangkaian Paralel
1/Rtot =  +  +
Ralat yang digunakan
Ø  Menduga Nilai Hambatan rangkaian seri
R =
Rrata-rata =
∆R = 2
I =  x 100%
K = 100% - I
AP = 1-log
Ø  Menduga nilai hamabatan pada besar Disipasi
W = V.I.t
∆W = 2

I =  x 100%
K = 100% - I
AP = 1-log
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1         Hasil
Adapun hasil yang diperoleh dari praktikum kali ini adalah sebagai berikut
1.      Menduga Nilai Hambatan Dalam Rangkaian Seri ( Gambar 3.2 a )
NO
V
I (A)
R (𝛺)
()2
I
K
AP

1
3 v
0,01
300 
339,57
1565,7
5,29 %
94,76 %
3
2
7 v
0,02
350 
339,57
108,78
4,49 %
95,51 %
3
3
10 v
0,03
333,3 
339,57
39,312
4,72 %
95,28 %
3
4
15 v
0,04
375
339,57
1255,3
4,19 %
95,81 %
3




2.  Menduga Nilai Hambatan Dalam Rangkaian Seri ( Gambar 3.2 b)
NO
V
I (A)
R (𝛺)
()2
I
K
AP
1
4 v
0,01
400
408,32
69,222
3,29 %
96,71 %
3
2
8,5 v
0,02
425
408,32
278,22
3,09 %
96,71 %
3
3
13 v
0,03
433,3
408,32
624,00
3,03 %
96,97 %
3
4
15 v
0,04
375
408,32
1110,2
3,51 %
96,49 %
3

3.       Menduga Panas Disipasi Pada Hambatan Rangkaian Seri
NO
V
I (A)
T (s)
W
()2
I
K
AP
1
15 v
0,04
3’
1,8
4,5
7,29
64,4 %
35,6 %
2
2
15 v
0,04
6’
3,6
4,5
0,81
32,2 %
67,8 %
2
3
15 v
0,04
9’
5,4
4,5
0,81
21,4 %
78,6 %
2
4
15 v
0,04
12’
7,2
4,5
7,28
16,1 %
83,9 %
2



1.    Menduga Nilai Hambatan Dalam Rangkaian Paralel (Gambar 3.3 c)
NO
V
I (A)
R (𝛺)
()2
I
K
AP
1
1  v
0,01 
100
100
0
100 %
0
1
2
2  v
0,02
100
100
0
100 %
0
1
3
3  v
0,03 
100
100
0
100 %
0
1
4
4  v
0,04 
100
100
0
100 %
0
1

2.    Menduga Nilai Hambatan Dalam Rangkaian Paralel Gambar 3.3 d)
NO
V
I (A)
R (𝛺)
()2
I
K
AP
1
1 v
0,01
100
188,5
7832,2
29,62 %
70,38 %
3
2
4,5 v
0,02
225
188,5
1332,2
13,67 %
86,84 %
3
3
6,5 v
0,03
216,6
188,5
789,61
13,67 %
86,33 %
3
4
8,5 v
0,04
212,5
188,5
576
13,96 %
86,07 %
3

3.        Menduga Panas Disipasi Pada Hambatan Rangkaian Paralel
NO
V
I (A)
T (s)
W
()2
I
K
AP
1
15 v
0,08
3’
3,6
9
29,16
7,96 %
92,04 %
2
2
15 v
0,08
6’
7,2
9
3,24
71,66 %
28,34 %
2
3
15 v
0,08
9’
10,8
9
3,24
71,66 %
28,34 %
2
4
15 v
0,08
12’
14,4
9
29,16
7,96 %
92,04 %
2

4.2     Pembahasan

            Pada praktikum kali ini dilakukan percobaan mengenai hambatan pada rangkaian listrik yang disusun secara seri maupun paralel . Sebagaimana yang telah diketahui bahwa hambatan adalah gerak berlawanan pada elektron bebas dalam sebuah rangkaian listrik yang cenderung bergerak melewati konduktor dengan adanya pergerakan antara keduanya. Salah satu fungsi hambatan dalam rangkaian listrik adalah untuk membatasi besarnya arus listrik yang mengalir pada suatu komponen. Jika arus listrik yang mengalir pada suatu komponen melebihi kkapasitasnya , maka komponen tersebut akan mengalami kerusakan .
Selain itu pengaruh pemberian resistor pada rangkaian listrik adalah sebagai pengatur dalam membatasi jumlah arus yang mengalir dalam suatu rangkaian. Dengan adanya resistor atau hambatan menyebabkan arus listrik dapat disalurkan sesuai dengan kebutuhannya .
Percobaan kali ini dilakukan beberapa percobaan dengan menggunakan rangkaian seri maupun rangkaian paralel. Selain itu dilakukan pula pemindahan posisi voltmeter yang digunakan untuk mengukur besar tegangan pada rangkaian tersebut.
Diketahui bahwa hasil dari tiap-tiap rangkaian dan posisi alat yang berbeda , maka didapatkan pula hasil tegangan yang berbeda . Misal pada rangkaian yang disusun secara paralel atau seri.Ketika posisi voltmeter dipindah dari awalnya ersambung dengan ampremeter, resisto, dan catu daya kemudian diganti posisinya sehingga voltmeter terhubung dengan catu daya , ampremeter dan resistor II maka perolehan nilai hambatannya sudah jauh berbeda.









BAB 5. PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
1.        Nilai hambatan yang dihasilkan lebih besar terjadi pada saat perpindahan voltmeter
2.        Perpindahan voltmeter bisa mememngaruhi nilai tegangan yang berbeda
3.        Nilai hambatan besar panas disipasi pada rangkaian paralel lebih besar daripada besar panas disipasi rangkaian seri.
5.2 Saran
            Adapun saran untuk praktikan adalah lebih teliti dalam melakukan praktikum , karena masih banyak kesalahan , saran untuk asisten adalah lebih jelas dalam menerangkan kepada praktikan.










DAFTAR PUSTAKA

Giancolli, D.2001.Fisika Edisi Kelima Jilid 2.Jakarta : Erlangga
Hayt, JR.2006.Rangkaian Listrik Jilid 1.Jakarta : Erlangga
Linsley, T.2006.Instalasi Dasar.Jakarta : Erlangga
Young.2003.Fisika Universitas.Jakarta : Erlangga








1 Response
  1. Tinas Says:

    Terimakasih tulisan nya membantu sekali


Posting Komentar